Radio dan Jurnalistik
Radio dan jurnalistik sangat berkaitan erat karena secara umum radio mempunyai dua tujuan utama yakni memberikan hiburan (entertaintment) dan menyajikan informasi (giving information). Radio memberikan hiburan dengan beragam acara yang menarik bagi pendengar, misalnya acara musik yang memutar berbagai genre musik menurut kebijaksanaan suatu radio itu sendiri, acara talk show, curhat, dsb. Sementara itu aspek lain yang sangat penting adalah informasi dimana suatu radio dituntut tidak hanya berguna untuk hiburan saja, tetapi juga dapat memberi informasi penting yang perlu diketahui oleh pendengar. Hal ini dikarenakan informasi itu sendiri dapat dijadikan sebagai daya tarik yang kuat untuk menarik minat pendengar. Jadi selain sebagai media yang berbasis hiburan radio juga merupakan media yang berbasis informative komunikatif.
Jurnalistik berasal dari bahasa Belanda (journalistiek), bahasa inggris (journalism), bahasa perancis (journal). Journal berasal dari perkataan jour yang artinya hari. Jadi, journal berarti catatan harian. Pada radio siaran, jurnalistik diartikan sebagai pengetahuan tentang penyiaran catatan harian dengan segala aspeknya, mulai dari mencari, mengolah, sampai ke penyebarluasan catatan harian tersebut yang lebih kita kenal dengan sebutan berita.
Jurnalistik berkembang dengan pesat dikarenakan 2 hal utama yang dimiliki manusia, yakni Sense of curiosity (rasa ingin tahu) dan sense of publicity (rasa ingin memberitahu). Sense of curiosity merupakan rasa ingin mengetahui apa saja yang sedang terjadi di sekitarnya dan yang berada di tempat jauh, sementara sense of publicity adalah rasa ingin menyampaikan, bercerita tentang suatu hal kepada orang lain. Hal inilah yang akirnya melahirkan dunia jurnalistik yang berusaha mencari fakta dan menceritakan kembali fakta tersebut kepada kalayak luas.
Berita
Produk utama dari dunia jurnalistik adalah berita. Paul De Maeseneer mendefinisikan berita sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakana (significant), yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka.
Jadi, unsur-unsur penting dalam berita yaitu:
1. Baru dan penting.
2. Bermakna dan berpengaruh.
3. Menyangkut hidup orang banyak.
4. Rtelevan dan menarik.
Informasi yang layak menjadi berita
Perlu kita pahami dengan baik bahwa semua berita itu harus berdasarkan fakta, namun tidak smua fakta dapat kita jadikan sebagai berita.
Ada beberapa hal yang bisa menjadikan suatu fakta layak untuk dijadikan berita, antara lain:
a. Aktual/hangat/baru.
b. Berakibat pada kehidupan orang banyak.
c. Mengandung unsure ketokohan.
d. Langka.
e. Kedekatan.
f. Mengandung konflik.
g. Membawa perubahan.
h. Mengandung aksi.
i. Tindakan pemerintah.
j. Seremonial.
k. Kriminalitas.Informai ringan mengenai pengembangan diri dan ketrampilan praktis.
l. Mengandung unsure entertaintment.
Mencari Berita
Seorang wartawan mempunyai 2 tugas yakni mencari berita dan melaporkan serta menulis berita itu sendiri. Proses pencarian berita ini dapat dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dimana suatu peristiwa terjadi, serta dengan mewawancarai narasumber atau pihak-pihak yang terlibat pada suatu peristiwa. Kaidah umum yang selalu dipakai dalam mencari berita adalah dengan memenuhi pertanyaan: (5W + 1 H)
1. What?
2. Who?
3. Where?
4. When?
5. Why?
6. How?
Gaya penulisan berita
Supaya menarik suatu berita sebaiknya ditulis dengan gaya yang khas, sehingga pendengar atau penikmat berita akan merasa puas terhadap berita yang dibacanya. Hal ini dapat merangsang pembaca untuk terus mendengar atau membaca berita hingga selesai.
Ada beberapa gaya penulisan berita, antara lain:
1. Straight News (berita langsung)
Gaya penulisan berita secara langsung pada inti persoalan. Berita yang disampaikan hanya menyajikan what, who, when, where. Tujuannya hanya membuat khalayak tahu tekah terjadi peristiwa. Struktur penulisannya menggunakan piramida terbalik. Informasi penting ditaruh di muka. Semakin ke bawah atau ke belakang semakin tidak terlalu penting. Struktur penulisan ini mempunyai manfaat bagi pembaca untuk segera tahu inti dari berita itu sendiri tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk membaca tulisan hingga tuntas. Sementara itu bagi editor, hal ini akan sangat membantunya dalam proses pengeditan, karena ia akan lebih terbantu dalam pemotongan informasi yang tidak terlalu penting.
2. Berita Lanjutan (follow Up News)
Masyarakat sering mengikuti perkembangan yang terjadi di sekitarnya, sehingga ketika mereka mendapat suatu informasi, mereka tidak akan berhenti di situ saja. Mereka akan cenderung untuk mengetahui krlanjutan dari suatu peristiwa. Maka dari itulah follow up news ini berfungsi sebagai informasi lanjutan yang ingin diketahui pembaca. Untuk berita jenis ini seorang wartawan dituntut untuk benar-benar jeli dalam mencari informasi yang komplit. Biasanya unsur pertanyaan mengapa (why) menjadi kunci utama dalam mencari informasi untuk ketagori berita ini.
3. Berita Mendalam (Depth News)
Depth News merupakan berita yang menyajikan informasi lebih mendalam tentang suatu fakta. Tujuannya adalah tidak hanya ingin memberitahu masyarakat tentang suatu peristiwa saja, tapi juga apa saja dibalik fakta itu sendiri. Hal ini diharapkan suatu peristiwa tidak hanya menjadi perhatian sesaat bagi masyarakat, tapi juga bisa menjadi bahan pembelajaran lebih jauh.
Seorang wartawan biasanya tidak cepat puas dengan berita yang diapatnya. Ia akan selalu ingin menulis reportase yang lebih mendalam. Ini karena ia tidak hanya berkeinginan membuat masyarakat tahu akan suatu peristiwa, tapi juga Membuat masyarakat memahami banyak hal dari berita yang ditulisnya. Biasanya laporan berita ini sering digunakan sebagai dasar untuk bertindak dan mempertimbangkan suatu hal. Salah atu tujuan dari berita ini adalah mendidik masyarakat.
4. Berita Kisah (Feature)
Ada satu lagi katagori penulisan berita, yakni berita kisah. Berita ini ditulis dengan model bercerita. Hal ini dikarenakan berita tidak akan menarik jika ditulis dengan katagori lain, padahal ada sisi menarik yang bernilai berita didalamnya jika ditulis dengan bentuk feature. Sebagai contoh adalah berita seorang yang sederhana hidup di desanya, ia tidak kaya namun mampu menyekolahkan ke 5 anaknya sampai jenjang perguruan tinggi dan kesemuanya menuai kesuksesan.
Ditulis oleh Zubaidi Duncan Zu (REM 247)
Mahasiswa sastra inggris UNNES yang juga menjadi penyiar, reporter, editor serta coordinator pemberitaan di radio komunitas Universitas Negeri Semarang 107.1 REM fm (Radio Expresi Mahasisiwa).
1 komentar:
this article is written for training in rem fm
Posting Komentar