Rabu, 08 Juli 2009

poem

Bandung Bondowoso

A brave knight is coming
Bondowoso, the prince, the son of Pengging
He break the cruel giant’s rebel
In the terrible battle

Thebattle kill thousands soul
And end when Bandung stab his kris to Prabu Boko
The empire of enemi’s keraton
Which rebel his keraton, pengging

“Hah.. hah… hah…”, Bandung laughed as his enemy killed
He is happy but becomes conceited
“ I’ll go to Boko’s keraton”
“it will become mine”


A beautiful lady sits sorrowfully
She mourns herself for the destiny
Would be lonely for her father die
“Now I’ll be lonely forever” She cries

Bandung comes to Boko’s keraton
See the princes of Boko
Standing still, feel desire to own

“Jonggrang, princes of Boko, I come for you here” Bondowoso says
“Kill me, if you wanna the power of my father’s keraton”jonggrang cries
“ I have got it now, without kill you”
This power becomes mine since your father die”
And I’ll let you life to become my wife”

Jonggrang has nothing in mind for no one will help her
Can’t think how to do because of theBondowoso’s power
She will become wife of the killer of his father
Now, she only need god for prayer

“You will not have me, Bondowoso, I won’t marry you”
“You will, you can’t do anything
I’m the prince, I can do everything with my power
Choose your people die or you will be mine”

I’ll if you can give what I want
Give me 1000 temples in a night only
If you can’t
Never ask me to be yours

I’ll do what you want lady
Only 1000 temples is easy
Even you wanna ask those stars
I’ll give them to you

Night is falling
Bandung start working
With all of friend, genies helping
Creating 1000 temples before dawn is coming

Roro becomes confused
Never thought will marry a guy
A guy who makes her father die
She is the only who can help herself

“ Bondowoso will complete the temples”
I’ve to fail him
He pray to God ll night
To get some elevation

Now I’ll ask people to unhusk rice in the barn
It’ll sighn morning is coming
The genies run quickly

Bandung fail to give the temple
And he fail to have roro as his wife
He mad, and curse roro to stone
And he never happy since he is always alone
In the shelter of Al qur’an
In the shelter of Al qur’an
I feel limitless bliss
Which cannot be understood by others
In the shelter of Al qur’an
I feel that there is a universe of truth
Which is bigger than this visible world
In the shelter of Al qur’an
Human are dignified
More than they receive from their fellow humans
In the shelter of Al qur’an
I find nothing is out of coincidence
In every breath and step of the universe
In the shelter of Al qur’qn
I can see God’s interference
In every event and incident
In the shelter of Al qur’an
I see an incredibly amazing beauty
In every detail of this harmonious life
In the shelter of Al qur’an
I feel really dignified and highly regarded
Because God talks to me directly through this book
(dari buku tafakur gado-gado simpang lima karya mohammad agung wibowo)
Sejenak Merenungi Al qur’an
Sebuah mu’jizat yang diturunkan kepada baginda nabi Muhammad SAW yang kemudian menjadi senjata ampuh tiada tandingan di hadapan orang-orang kafir. menjadi petunjuk bagi orang mukmin yang bila dilantunkan bernilai pahala baginya. Namun ketika Al qur’an kini justru hanya menjadi pajangan saja, ketika Al qur’an hanya menjadi mas kawin saja, pantaskah itu terjadi?
Sering kita melihat betapa orang lebih suka membaca Koran dan majalah daripada membaca Al qur’an. Bukankah itu merupakan hal yang sangat tidak kita harapkan. Al qur’an yang begitu suci kini tidak lebih dari sekedar suatu yang asing. Banyak sekali orang-orang islam buta terhadap Al qur’an. Entah itu buta karena tidak tahu apa yang terkandung dalam Al qur’an, atau yang lebih parah lagi membaca huruf-huruf hija’iyah saja tidak mampu.
Banyak fenomena buruk yang terjadi di sekitar kita. Orang sudah tidak malu lagi melakukakn kejahatan, melakukan keingkaran yang hanya berwujud kesenangan sementara. Berapa banyak orang yang berzina? Berapa banyak orang yang membunuh? Berapa banyak orang yang mencuri? Jawabanya tak terhitung, bahkan banyak diantaranya beragama Islam. Lantas mengapa hal tersebut bisa terjadi? Salah satu penyebabnya adalah karena Al qur’an sudah tidak lagi dijadikan pegangan yang mengatur kehidupan mereka.
Tidakkah kita terigat dengan keadaan kaum jahiliyah Arab yang hidup benar-benar dalam kebodohn dan kegelapan. Kebiasaan mereka menenggak arak, berjudi, berzina, mengubur anak-anak perempuan, bahkan menjadikan wanita sebagai harta yang bisa diwariskan. Allah menurunkan nabiNya disertai dengan sebuah mu’jizat yang kini masih tetap utuh keasliannya. Al qur’an, itulah yang mengubah peradaban Arab dari kejahiliahan menjadi sebuah kaum yang maju dan berperadaban tinggi.
Sekaranglah saatnya bagi kita sebagai kaum intelektual untuk melakukan perubahan. Perubahan dalam membentuk masyarakat yang lebih baik dan beradab. Marilah kita berusaha untuk menjadikan Al qur’an memasyarakat di lingkungan kita sehingga setiap jengkal jarak tiada lagi tanpa berisi kebaikan dan kemaslahatan.
Tidakkah kita ingin menjadi bangsa yang berperadaban? Atau malah ingin menjadi bangsa jahiliyah? Nah, marilah bersama-sama mewujudkan bangsa yang menjadikan al qur’an sebagai pedoman hidup kita. Menjadi orang yang selalu mendapat petunjuk dari Allah. Menjadi manusia yang selalu berteduh dalam naungan Al qur’an. Amin………..

“Ketika tiba saat dimana manusia tak bisa lagi berbicara dengan mulutnya, saat itulah hari dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah dikerjakannya di dunia. Anggota badannyalah yang akan bersaksi atas semua kebaikan dan kejahatan yang telah dikerjakannya. Tidakkah kita ingin mata kita bersaksi kalau selalu untuk melihat ayat al qur’an, telinga kita untuk mendengarkan nasihat-nasihat dan lantunan Al qur’an?”.

Tips memasyarakatkan Al qur’an
1. Ketika orang tua menyuruh kita memilih membawa al qur’an atau memikul sekarung beras, jawab saja membawa al qur’an karena kalau memikul sekarung beras bisa membuat badan kamu kecapean.
2. Kalau ada lomba membaca berita tingkat Rt, bacalah Al qur’an sehingga tiap-tiap berita kejahatan yang kamu baca sekaligus kamu bacakan ayat Al qur’an yang menerangkan kejahatan tersebut dilarang.
3. Seandainya kamu sedang pusing mengerjakan ujian semesteran, bacalah Al qur’an dijamin guru Agamamu akan memberi acungan jempol.
4. Kalau sedang berada di masjid atau mushola bersama teman-temanmu, ajaklah mereka mendendangkan Al qur’an, jangan mendendangkan lagu-lagu dangdut, soalnya kamu bisa dimarahin penjaga masjid.
Ditulis oleh zubaidi
Departemen syi’ar rohis jurusan bahasa inggris UNNES dalam bulletin ozone edisi juni 2009.

jurnalistik radio

Radio dan Jurnalistik

Radio dan jurnalistik sangat berkaitan erat karena secara umum radio mempunyai dua tujuan utama yakni memberikan hiburan (entertaintment) dan menyajikan informasi (giving information). Radio memberikan hiburan dengan beragam acara yang menarik bagi pendengar, misalnya acara musik yang memutar berbagai genre musik menurut kebijaksanaan suatu radio itu sendiri, acara talk show, curhat, dsb. Sementara itu aspek lain yang sangat penting adalah informasi dimana suatu radio dituntut tidak hanya berguna untuk hiburan saja, tetapi juga dapat memberi informasi penting yang perlu diketahui oleh pendengar. Hal ini dikarenakan informasi itu sendiri dapat dijadikan sebagai daya tarik yang kuat untuk menarik minat pendengar. Jadi selain sebagai media yang berbasis hiburan radio juga merupakan media yang berbasis informative komunikatif.
Jurnalistik berasal dari bahasa Belanda (journalistiek), bahasa inggris (journalism), bahasa perancis (journal). Journal berasal dari perkataan jour yang artinya hari. Jadi, journal berarti catatan harian. Pada radio siaran, jurnalistik diartikan sebagai pengetahuan tentang penyiaran catatan harian dengan segala aspeknya, mulai dari mencari, mengolah, sampai ke penyebarluasan catatan harian tersebut yang lebih kita kenal dengan sebutan berita.
Jurnalistik berkembang dengan pesat dikarenakan 2 hal utama yang dimiliki manusia, yakni Sense of curiosity (rasa ingin tahu) dan sense of publicity (rasa ingin memberitahu). Sense of curiosity merupakan rasa ingin mengetahui apa saja yang sedang terjadi di sekitarnya dan yang berada di tempat jauh, sementara sense of publicity adalah rasa ingin menyampaikan, bercerita tentang suatu hal kepada orang lain. Hal inilah yang akirnya melahirkan dunia jurnalistik yang berusaha mencari fakta dan menceritakan kembali fakta tersebut kepada kalayak luas.


Berita
Produk utama dari dunia jurnalistik adalah berita. Paul De Maeseneer mendefinisikan berita sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakana (significant), yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka.
Jadi, unsur-unsur penting dalam berita yaitu:
1. Baru dan penting.
2. Bermakna dan berpengaruh.
3. Menyangkut hidup orang banyak.
4. Rtelevan dan menarik.

Informasi yang layak menjadi berita
Perlu kita pahami dengan baik bahwa semua berita itu harus berdasarkan fakta, namun tidak smua fakta dapat kita jadikan sebagai berita.
Ada beberapa hal yang bisa menjadikan suatu fakta layak untuk dijadikan berita, antara lain:
a. Aktual/hangat/baru.
b. Berakibat pada kehidupan orang banyak.
c. Mengandung unsure ketokohan.
d. Langka.
e. Kedekatan.
f. Mengandung konflik.
g. Membawa perubahan.
h. Mengandung aksi.
i. Tindakan pemerintah.
j. Seremonial.
k. Kriminalitas.Informai ringan mengenai pengembangan diri dan ketrampilan praktis.
l. Mengandung unsure entertaintment.
Mencari Berita
Seorang wartawan mempunyai 2 tugas yakni mencari berita dan melaporkan serta menulis berita itu sendiri. Proses pencarian berita ini dapat dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dimana suatu peristiwa terjadi, serta dengan mewawancarai narasumber atau pihak-pihak yang terlibat pada suatu peristiwa. Kaidah umum yang selalu dipakai dalam mencari berita adalah dengan memenuhi pertanyaan: (5W + 1 H)
1. What?
2. Who?
3. Where?
4. When?
5. Why?
6. How?

Gaya penulisan berita
Supaya menarik suatu berita sebaiknya ditulis dengan gaya yang khas, sehingga pendengar atau penikmat berita akan merasa puas terhadap berita yang dibacanya. Hal ini dapat merangsang pembaca untuk terus mendengar atau membaca berita hingga selesai.
Ada beberapa gaya penulisan berita, antara lain:
1. Straight News (berita langsung)
Gaya penulisan berita secara langsung pada inti persoalan. Berita yang disampaikan hanya menyajikan what, who, when, where. Tujuannya hanya membuat khalayak tahu tekah terjadi peristiwa. Struktur penulisannya menggunakan piramida terbalik. Informasi penting ditaruh di muka. Semakin ke bawah atau ke belakang semakin tidak terlalu penting. Struktur penulisan ini mempunyai manfaat bagi pembaca untuk segera tahu inti dari berita itu sendiri tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk membaca tulisan hingga tuntas. Sementara itu bagi editor, hal ini akan sangat membantunya dalam proses pengeditan, karena ia akan lebih terbantu dalam pemotongan informasi yang tidak terlalu penting.
2. Berita Lanjutan (follow Up News)
Masyarakat sering mengikuti perkembangan yang terjadi di sekitarnya, sehingga ketika mereka mendapat suatu informasi, mereka tidak akan berhenti di situ saja. Mereka akan cenderung untuk mengetahui krlanjutan dari suatu peristiwa. Maka dari itulah follow up news ini berfungsi sebagai informasi lanjutan yang ingin diketahui pembaca. Untuk berita jenis ini seorang wartawan dituntut untuk benar-benar jeli dalam mencari informasi yang komplit. Biasanya unsur pertanyaan mengapa (why) menjadi kunci utama dalam mencari informasi untuk ketagori berita ini.
3. Berita Mendalam (Depth News)
Depth News merupakan berita yang menyajikan informasi lebih mendalam tentang suatu fakta. Tujuannya adalah tidak hanya ingin memberitahu masyarakat tentang suatu peristiwa saja, tapi juga apa saja dibalik fakta itu sendiri. Hal ini diharapkan suatu peristiwa tidak hanya menjadi perhatian sesaat bagi masyarakat, tapi juga bisa menjadi bahan pembelajaran lebih jauh.
Seorang wartawan biasanya tidak cepat puas dengan berita yang diapatnya. Ia akan selalu ingin menulis reportase yang lebih mendalam. Ini karena ia tidak hanya berkeinginan membuat masyarakat tahu akan suatu peristiwa, tapi juga Membuat masyarakat memahami banyak hal dari berita yang ditulisnya. Biasanya laporan berita ini sering digunakan sebagai dasar untuk bertindak dan mempertimbangkan suatu hal. Salah atu tujuan dari berita ini adalah mendidik masyarakat.
4. Berita Kisah (Feature)
Ada satu lagi katagori penulisan berita, yakni berita kisah. Berita ini ditulis dengan model bercerita. Hal ini dikarenakan berita tidak akan menarik jika ditulis dengan katagori lain, padahal ada sisi menarik yang bernilai berita didalamnya jika ditulis dengan bentuk feature. Sebagai contoh adalah berita seorang yang sederhana hidup di desanya, ia tidak kaya namun mampu menyekolahkan ke 5 anaknya sampai jenjang perguruan tinggi dan kesemuanya menuai kesuksesan.

Ditulis oleh Zubaidi Duncan Zu (REM 247)
Mahasiswa sastra inggris UNNES yang juga menjadi penyiar, reporter, editor serta coordinator pemberitaan di radio komunitas Universitas Negeri Semarang 107.1 REM fm (Radio Expresi Mahasisiwa).

Senin, 06 April 2009

Our Informal Gathering

It was thursday when I met the chief of organization, Toriq, at the campus mosque. I suggested him to having such kind of informal gathering for all members of our organization. At the first gathering I planned to gather the boys and he agreed with my plan. I sent sms to some boys to come to my boarding house at 8 pm.

That night I was very surprissed because all of the boy members were coming to my boarding house. I only invited some members but I found all were coming to my boarding house. I confirmed Toriq and he explained tha he is the one inviting all boy members to come to the gathering. Husin and I were confused about what to do, actually both of us proposed this agenda. But we had no any preparation for the gathering.

Then we started the agenda like in the informal gathering. first I explained about the agenda. The first minutes was very uninteresting and boring because almost all members talked each other and not paying much attention to this agenda. but I was surprissed when I talked about our organization and what would we do to it this year. Every member became active and shared his own experience in the organization as well as their expectation for the next period of it. they expected such gathering to be conducted next time. They said that from this program they can share each other about their experience and will make relationship become closer. Everyone enjoyed the gathering.

Finally, we agreed to have such gathering again next time routinely.