In the shelter of Al qur’an
In the shelter of Al qur’an
I feel limitless bliss
Which cannot be understood by others
In the shelter of Al qur’an
I feel that there is a universe of truth
Which is bigger than this visible world
In the shelter of Al qur’an
Human are dignified
More than they receive from their fellow humans
In the shelter of Al qur’an
I find nothing is out of coincidence
In every breath and step of the universe
In the shelter of Al qur’qn
I can see God’s interference
In every event and incident
In the shelter of Al qur’an
I see an incredibly amazing beauty
In every detail of this harmonious life
In the shelter of Al qur’an
I feel really dignified and highly regarded
Because God talks to me directly through this book
(dari buku tafakur gado-gado simpang lima karya mohammad agung wibowo)
Sejenak Merenungi Al qur’an
Sebuah mu’jizat yang diturunkan kepada baginda nabi Muhammad SAW yang kemudian menjadi senjata ampuh tiada tandingan di hadapan orang-orang kafir. menjadi petunjuk bagi orang mukmin yang bila dilantunkan bernilai pahala baginya. Namun ketika Al qur’an kini justru hanya menjadi pajangan saja, ketika Al qur’an hanya menjadi mas kawin saja, pantaskah itu terjadi?
Sering kita melihat betapa orang lebih suka membaca Koran dan majalah daripada membaca Al qur’an. Bukankah itu merupakan hal yang sangat tidak kita harapkan. Al qur’an yang begitu suci kini tidak lebih dari sekedar suatu yang asing. Banyak sekali orang-orang islam buta terhadap Al qur’an. Entah itu buta karena tidak tahu apa yang terkandung dalam Al qur’an, atau yang lebih parah lagi membaca huruf-huruf hija’iyah saja tidak mampu.
Banyak fenomena buruk yang terjadi di sekitar kita. Orang sudah tidak malu lagi melakukakn kejahatan, melakukan keingkaran yang hanya berwujud kesenangan sementara. Berapa banyak orang yang berzina? Berapa banyak orang yang membunuh? Berapa banyak orang yang mencuri? Jawabanya tak terhitung, bahkan banyak diantaranya beragama Islam. Lantas mengapa hal tersebut bisa terjadi? Salah satu penyebabnya adalah karena Al qur’an sudah tidak lagi dijadikan pegangan yang mengatur kehidupan mereka.
Tidakkah kita terigat dengan keadaan kaum jahiliyah Arab yang hidup benar-benar dalam kebodohn dan kegelapan. Kebiasaan mereka menenggak arak, berjudi, berzina, mengubur anak-anak perempuan, bahkan menjadikan wanita sebagai harta yang bisa diwariskan. Allah menurunkan nabiNya disertai dengan sebuah mu’jizat yang kini masih tetap utuh keasliannya. Al qur’an, itulah yang mengubah peradaban Arab dari kejahiliahan menjadi sebuah kaum yang maju dan berperadaban tinggi.
Sekaranglah saatnya bagi kita sebagai kaum intelektual untuk melakukan perubahan. Perubahan dalam membentuk masyarakat yang lebih baik dan beradab. Marilah kita berusaha untuk menjadikan Al qur’an memasyarakat di lingkungan kita sehingga setiap jengkal jarak tiada lagi tanpa berisi kebaikan dan kemaslahatan.
Tidakkah kita ingin menjadi bangsa yang berperadaban? Atau malah ingin menjadi bangsa jahiliyah? Nah, marilah bersama-sama mewujudkan bangsa yang menjadikan al qur’an sebagai pedoman hidup kita. Menjadi orang yang selalu mendapat petunjuk dari Allah. Menjadi manusia yang selalu berteduh dalam naungan Al qur’an. Amin………..
“Ketika tiba saat dimana manusia tak bisa lagi berbicara dengan mulutnya, saat itulah hari dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah dikerjakannya di dunia. Anggota badannyalah yang akan bersaksi atas semua kebaikan dan kejahatan yang telah dikerjakannya. Tidakkah kita ingin mata kita bersaksi kalau selalu untuk melihat ayat al qur’an, telinga kita untuk mendengarkan nasihat-nasihat dan lantunan Al qur’an?”.
Tips memasyarakatkan Al qur’an
1. Ketika orang tua menyuruh kita memilih membawa al qur’an atau memikul sekarung beras, jawab saja membawa al qur’an karena kalau memikul sekarung beras bisa membuat badan kamu kecapean.
2. Kalau ada lomba membaca berita tingkat Rt, bacalah Al qur’an sehingga tiap-tiap berita kejahatan yang kamu baca sekaligus kamu bacakan ayat Al qur’an yang menerangkan kejahatan tersebut dilarang.
3. Seandainya kamu sedang pusing mengerjakan ujian semesteran, bacalah Al qur’an dijamin guru Agamamu akan memberi acungan jempol.
4. Kalau sedang berada di masjid atau mushola bersama teman-temanmu, ajaklah mereka mendendangkan Al qur’an, jangan mendendangkan lagu-lagu dangdut, soalnya kamu bisa dimarahin penjaga masjid.
Ditulis oleh zubaidi
Departemen syi’ar rohis jurusan bahasa inggris UNNES dalam bulletin ozone edisi juni 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar